Pelatihan MOTIVATOR Kesehatan Reproduksi
Pelatihan MOTIVATOR Kesehatan Reproduksi 21-22 Pebruari 2009. (Bekerjasama PPA Jogjakarta dengan The Asia Foundation dan Royal Netherland Embassy Jakarta)
Pelaksanaan kegiatan motivator Kesehatan ’Aisyiyah di Kendal sebagai tindak lanjut dari kegiatan TOT untuk fasilitator yang telah dilksanakan pada tanggal 12 -13 Nopember 2008 di Jakarta dan TOT (Training Of Trainers) Penguatan Kapasitas Motivator Kesehatan ‘Aisyiyah dalam Meningkatkan Derajat Kesehatan Reproduksi Perempuan.,di Jogjakarta, tanggal 11-14 Desember 2008.
Peserta :
Peserta bersama narasumber ( Lies Marcoes)
Perkembangan pelaksanaan kegiatan:
Materi:
Nara sumber :
Peserta pelatihan motivator : 25 orang,terdiri dari:
Output dari program ini adalah:
Munculnya motivator kesehatan di lingkungan ‘Aisyiyah di level basis yang memahami issue dan masalah-masalah kesehatan reproduksi perempuan, sekaligus mau dan mampu berperan sebagai fasilitator/motivator bagi masyarakat. Harapannya agar masyarakat bersedia belajar tentang kesehatan reproduksi perempuan dan menyelesaikan masalah yang mereka hadapi secara mandiri dan cerdas.
Terkumpulnya data dan informasi menyangkut kenyataan di masyarakat berkaitan dengan issue kesehatan reproduksi perempuan – termasuk apresiasi masyarakat tentang kesehatan reproduksi, sebagai bahan bagi proses advokasi kebijakan.
Terbentuknya kelompok-kelompok sadar kesehatan reproduksi yang akan melakukan advokasi kebijakan kesehatan reproduksi berbasis komunitas perempuan Islam.
Dampak yang Diharapkan
Dampak yang diharapkan dari program ini adalah:
Adanya berbagai kelompok perempuan di akar rumput yang memiliki kesadaran untuk mengadvokasi kebijakan agar lebih memihak pada kepentingan kaum perempuan, khususnya yang berkenaan dengan kesehatan reproduksi.
Pimpinan ‘Aisyiyah sebagai organisasi social kemasyarakatan yang beranggotakan para perempuan, bisa meningkatkan peran dan pengaruhnya untuk mendesakkan kebijakan yang terkait dengan peningkatan derajat kesehatan reproduksi perempuan. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui penentuan alokasi anggaran APBN/APBD untuk penanganan kesehatan reproduksi perempuan.
Berbagai peraturan perundang-undangan terevisi menjadi lebih melindungi kesehatan reproduksi perempuan.
Alokasi anggaran untuk program dan kegiatan pembangunan yang sensitif jender menjadi meningkat.
Dan pada jangka panjang, derajat kesehatan reproduksi perempuan di Indonesia meningkat secara signifikan.
Sambutan Bapak H. Muslim (Ketua PDM Kendal)
Sambutan Hj.Siti Chasanah,BA (PDA)
Nara Sumber DKK Kendal : M.Nursidik,SH.SKM,M.Kes
Peserta sedang berdiskusi
Fasilitator KESPRO : Dra.Nunung Sulastri
Pelatihan MOTIVATOR Kesehatan Reproduksi 21-22 Pebruari 2009. (Bekerjasama PPA Jogjakarta dengan The Asia Foundation dan Royal Netherland Embassy Jakarta)
Pelaksanaan kegiatan motivator Kesehatan ’Aisyiyah di Kendal sebagai tindak lanjut dari kegiatan TOT untuk fasilitator yang telah dilksanakan pada tanggal 12 -13 Nopember 2008 di Jakarta dan TOT (Training Of Trainers) Penguatan Kapasitas Motivator Kesehatan ‘Aisyiyah dalam Meningkatkan Derajat Kesehatan Reproduksi Perempuan.,di Jogjakarta, tanggal 11-14 Desember 2008.
Peserta :
- PD ’Aisyiyah MKLH Kabupaten Kendal
- Nurul Qomariyah .S.Kep.Ns.
- Qomariyah,S.Ag
- Kerentanan Fungsi Organ Reproduksi Perempuan,Perawatan dan Resiko-resikonya tinjauan medis
- Pemetaan isu-isu Kesehatan Reproduksi
- Kesehatan Reproduksi : tinjauan tarjih
- Gender sebagai Alat analisis untukmembedah isu-isu kesehatan reproduksi
- Perubahan paradigma kesehatan Reproduksi
- Siklus,Tumbuh kembang Remaja, Organ Reproduksi dan fugsinya serta perawatannya
- Kerentanan dan resiko-resiko Kesehatan reproduksi Perempuan
- Kehamilan tidak dikehendaki
- KDRT dan Hak-Hak Kesehatan Reproduksi
- KB dan Alat Reproduksi
Peserta bersama narasumber ( Lies Marcoes)
Perkembangan pelaksanaan kegiatan:
- Pelatihan motivator kesehatan
Materi:
- Paradigma kesehatan Reproduksi
- Siklus,Tumbuh kembang Remaja, Organ Reproduksi dan fugsinya serta perawatannya
- Program KESPRO dan Pelayanan KB untuk masyarakat
- Kerentanan dan resiko-resiko Kesehatan reproduksi Perempuan
- Kehamlan tidak dikehendaki KDRT dan Hak-Hak Kesehatan Reproduksi
- Pemetaan Daerah Rawan PMS dan AKI Melahirkan
- Kesehatan Reproduksi Remaja
- Menaupose dan Pola Hidup Sehat Orangtua
- Metode Penggalian Informasi dan Advokasi
Nara sumber :
- PPA jogjakarta,TAFT, DKK,BPPKB dan fasilitator
- Dra.Hj.Siti Noordjannah Djohantini,MM,M.Si
- Tri Hastuti Nur Rochimah,M.Si
- Dra.Trias Setiawati.M.Si
- Lies Marcoes Natsir
- M.Nursidik,SH.SKM,M.Kes
- Setyo Handayani
- Nurul Qomariyah,S.Kep.Ns
- Qomariyah,S.Ag
- Dra.Nunung Sulastri
Peserta pelatihan motivator : 25 orang,terdiri dari:
- PCA Kaliwungu (Kec.Kaliwungu,brangsong) : 5 orang
- PCA Kota Kendal(Kota kendal,patebon) : 5 orang
- PCA Kangkung ( Kec.Kangkung,Cepiring) : 5 orang
- PCA Ringin Arum ( Ringin arum,gemuh) : 5 orang
- PCA Weleri(Weleri,Rowosari,Sukorejo) : : 5 orang
- Program Kesehatan Reproduksi
Output dari program ini adalah:
Munculnya motivator kesehatan di lingkungan ‘Aisyiyah di level basis yang memahami issue dan masalah-masalah kesehatan reproduksi perempuan, sekaligus mau dan mampu berperan sebagai fasilitator/motivator bagi masyarakat. Harapannya agar masyarakat bersedia belajar tentang kesehatan reproduksi perempuan dan menyelesaikan masalah yang mereka hadapi secara mandiri dan cerdas.
Terkumpulnya data dan informasi menyangkut kenyataan di masyarakat berkaitan dengan issue kesehatan reproduksi perempuan – termasuk apresiasi masyarakat tentang kesehatan reproduksi, sebagai bahan bagi proses advokasi kebijakan.
Terbentuknya kelompok-kelompok sadar kesehatan reproduksi yang akan melakukan advokasi kebijakan kesehatan reproduksi berbasis komunitas perempuan Islam.
Dampak yang Diharapkan
Dampak yang diharapkan dari program ini adalah:
Adanya berbagai kelompok perempuan di akar rumput yang memiliki kesadaran untuk mengadvokasi kebijakan agar lebih memihak pada kepentingan kaum perempuan, khususnya yang berkenaan dengan kesehatan reproduksi.
Pimpinan ‘Aisyiyah sebagai organisasi social kemasyarakatan yang beranggotakan para perempuan, bisa meningkatkan peran dan pengaruhnya untuk mendesakkan kebijakan yang terkait dengan peningkatan derajat kesehatan reproduksi perempuan. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui penentuan alokasi anggaran APBN/APBD untuk penanganan kesehatan reproduksi perempuan.
Berbagai peraturan perundang-undangan terevisi menjadi lebih melindungi kesehatan reproduksi perempuan.
Alokasi anggaran untuk program dan kegiatan pembangunan yang sensitif jender menjadi meningkat.
Dan pada jangka panjang, derajat kesehatan reproduksi perempuan di Indonesia meningkat secara signifikan.
Sambutan Bapak H. Muslim (Ketua PDM Kendal)
Sambutan Hj.Siti Chasanah,BA (PDA)
Nara Sumber DKK Kendal : M.Nursidik,SH.SKM,M.Kes
Peserta sedang berdiskusi
Fasilitator KESPRO : Dra.Nunung Sulastri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar